3 Nafas Likas, Film Sejarah dari Sumatra Utara

Hei Guys, bosan nonton film bergenre romantis, komedi ataupun  yang sejenisnya. Kamu harus menonton film yang satu ini. Film bergenre sejarah yang digarap dari kisah nyata pejuang dari Sumatera Utara.
Sukses menggarap film Sang Kiai, sutradara Rako Prijanto kembali dengan film terbarunya. Kali ini Rako menggarap satu cerita inspiratif dari sudut pandang seorang perempuan berjudul “3 Nafas Likas”.  Kisah 3 Nafas Likas bercerita tentang Likas pada periode waktu tahun 1930-an hingga 2000.
Kisah tentang seorang perempuan istimewa bernama Likas yang meraih berbagai pencapaian dan keberhasilan, karena ia memegang teguh janji kepada tiga orang terpenting dalam hidupnya: ayahnya Ngantari, kakaknya Njohre, dan suaminya Djamin.
Di Karo, terdapat sebuah adat bila seorang wanita harus bekerja, maka aib bagi keluarga tersebut. Namun, Likas tetap ingin maju. Oleh karena itu dia lawan adatnya, ia bersekolah karena ingin menjadi guru. Ia harus kehilangan ibunya karena stress. Dengan bantuan kakaknya, ia dapat menjadi guru.
Di tengah menjalani cita-citanya, Likas bertemu dengan seorang tentara bernama Djamin Ginting. Likas jatuh cinta dan memutuskan untuk menjadi istri tentara. Ia mengorbankan cita-citanya. Ketika berumur 50 tahun, ia kehilangan suaminya dan harus memulai lagi segalanya dari awal.
Film ini mengambil setting di Sumatera Utara, antara lain ;Bakkara  ( Kabupaten Humbang Hasundutan), Dolok Sanggul (Kab. Humbang Hasundutan), Berastagi, Kabanjahe, Tebing Tinggi, Pamah Semilir,  dan Kota Medan. Lokasi syuting lainnya adalah jakarta dan Ottawa, Kanada.
Seperti dilansir dari tempo.co, Rako menjelaskan bahwa perjuangan Likas tak kalah penting dari pejuang wanita lainnya. “Selama ini orang selalu mengaitkan sebuah kisah heroik dengan perjuangan fisik. Tapi, sebenarnya ibu rumah tangga seperti Likas juga memiliki kisah perjuangan tak  kalah pentingnya,“ujar Rako.
“Film ini sekaligus kado khusus yang saya persembahkan untuk kedua orang tua saya. Ini bukan sekadar kisah tentang satu keluarga, melainkan kisah universal yang bisa diterima semua orang,” ujar Riahna Djamin Ginting, produser eksekutif sekaligus anak dari Djamin dan Likas, dilansir dari republika.co.
Atiqah Hasiholan yang berperan sebagai Likas, harus melakukan berbagai cara demi totalitasnya dalam film ini. Dara keturunan batak ini, menjalani pelatihan khusus untuk menguasai logat dan bahasa karo. Hal yang serupa juga dilakukan Vino G. Bastian sebagai Suami dari Likas, yang melakukan riset dan observasi untuk mendalami karakter Djamin Ginting yang diperankannya.
Suatu perjuangan yang luar biasa yang dilakukan Atiqah dan Vino untuk peren keduanya dalam film 3 Nafas Likas ini.
Guys, Film ini tak kalah menarik dengan film “Habibi dan Ainun” karena film “3 Nafas Likas” merupakan kisah nyata sekaligus film Sejarah dari Sumatra Utara. Selamat menyaksikan Sobat Kampus.
(Amri Bidin)

amri

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar